waktu tak kompromi dengan kelalaian

Sabtu, 05 Januari 2008

Live and Die For Allah

Dalam perenungan siang malamku aku berpikir serta menghisab diri dalam ketidakberdayaan menjalani hidup dalam nuansa ambisi akan kehidupan duniaku
Tanpa aku sadari betapa semuanya menghilangkan suara hati yang terus menerus meneriakkan kata kembalikanlah semua pada Allah
Aku hanya bisa diam dan terus menerus diam merasakan bisikan Nurani yang terus menerus berteriak
sampai aku bisa menyadari dan terbangun dalam kesadaran dan keyakinan menjalani hidup dengan jalan Live and And Die For Allah

2 komentar:

Ayu Hilmawati mengatakan...

renungkan bagaimana Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya di jalan ALLAH...

renungkan bagaimana bilal rela ditimpa batu besar di padang pasir yang panas...

renungkan bagaimana Ali rela menggantikan Rasul di tempat tidurnya, ketika Rasul berhijrah...

renungkan bagaimana sahabat2 yang luar biasa itu berkorban hanya untuk ALLAH..

sepertinya, tak ada yang mereka inginkan lagi di dunia ini, selain ALLAH...

ALLAHU AKBAR !!

mirwan mujahid mengatakan...

Kenyataan hidup seringkali memaksa saya untuk lebih mencintai diri sendiri maka saya perlu diingatkan bahkan dipaksa untuk mencintai Allah lebih dari apapun
Terima kasih diingatkan tentang pengorbanan karena saya belum bisa mengorbankan apapun untuk Robbku
Laa Ilaaha Illallah
......................