waktu tak kompromi dengan kelalaian

Minggu, 13 Januari 2008

bunglon

sedetik yang lalu aku bertemu dengan sahabatku penuh senyum dan tawa
sedetik kemudian aku bertemu dengan keluargaku dengan rasa rindu dan cinta kasih
sedetik berlalu aku bertemu cinta yang terpendam dihati
sedetik kemudian rasa beku menghampiri keadaan hatiku

lalu detik-detik pun semakin berlalu
hilangkan waktu untuk merenungi ruh dan jasad
kesempatan untuk beramal tlah berlalu sedetik yang lalu
tanpa bisa menghentikan detik yang hilang sia-sia

lalu apa yang akan terjadi sedetik yang akan datang
setelah terdiam dengan detik yang sedang dijalani
lalu kenapa harus berhenti di detik ini
tanpa sempat berpikir dengan detik yang sia-sia

maka lakukan detik ini juga
agar detik-detik yang berlalu
tak terlalu sia-sia
menertawakan detik yang akan datang

Tidak ada komentar: