waktu tak kompromi dengan kelalaian

Kamis, 31 Januari 2008

renungan jasad

pagi hari tadi aku terbangun dari mimpi yang membuai lelap tidurku secara mendadak terhenti dan segera menarik semua keindahan yang belum terwujud dalam mimpi-mimpi dan kurasakan penat menghampiri jasadku
semua terasa sesak dan tak tahu langkah awal apa yang harus aku jalani untuk memulai hari semakin lama terdiam
terdengar teriakan dalam hati untuk segera berhenti dan segera menundukkan jasad dihadapan penguasa segala hari
namun ada rasa yang mengganggu yang membuatku lalai untuk segera menghadapkan wajah di Hadapannya
sejenak aku renungi apa yang membuatku lupa dan lalai sehingga jasad rasanya terkunci
sebelum aku sadar dan mulai bersujud dihadapan kekuasaannya
ternyata aku sadar terlalu banyak kunikmati belaian syetan yang selalu membisikkan tentang keindahan semu
lantas apa yang harus aku lakukan agar aku segera bangkit dan menikmati setiap sujudku sampai tak ada hari untuk bersujud padanya

Minggu, 27 Januari 2008

akhiri dengan indah

pekan yang lalu saya bersama teman-teman SSg mengadakan acara perenungan yang diadakan di sebuah lokasi pemakaman , tak perlu waktu lama jika kita dihadapkan pada sebuah makam yang terlintas adalah kapan kita akan menjadi bagian dari mereka.
ada tangisan, ada lamunan, ada ketakutan dan rasa nikmat untuk berdzikir ketika berada disana
lantas kami mulai bermuhasabah dengan ditemani terangnya purnama malam itu
dapat saya rasakan ketika detik-detik yang pernah terlewati terlalu banyak waktu untuk disiakan
pintu - pintu hati yang selama ini tertutup dengan aktifitas dengan amalan sedikit mulai jinak ketika dihadapkan pada kepastian kematian didepan mata
ternyata begitu lemah kondisi iman yang kurasakan ketika di hadapkan pada kenyataan itu sampai saat ini
dalam perjalanan selanjutnya ingin kulalui hari-hari dijalani penuh amal dan keinginan menjalani hidup lebih bijak penuh Syukur dan sabar dan mengakhiri kehidupan dengan indah khusnul Khotimah
dengan sambutan hangat dari Allah dan senyum Rosulullah SAW kelak di Akhirat
dan wajah malaikat maka akhiri semua dengan Indah dengan mulai menanamkan Tauhid dalam hati dan bergerak beramal dan bertawakkal sekarang juga.....dengan detik yang berlalu terus menerus meninggalkan kita.
Alhamdulillahirabbil 'alamin

Sabtu, 26 Januari 2008

persembahan jiwa

sejenak lalu saya berpikir apa sebenarnya yang sedang saya lakukan dan sempat terdiam akan arah tujuan dalam setiap langkah ini, lantas teringat sebuah syair ayat-ayat cinta berupa pengorbanan keinginan diri dengan segala permasalahan serta cinta yang tak pernah mau kompromi selalu membisikkan untuk membelokkan arah dari niat saya melangkah, maka ketika itu semua terjadi saya berupaya menyiapkan hati ini untuk sabar dan tetap terkendali demi pemsembahan sujud pada ilahi dibalik keikhlasan yang sangat tersembunyi di balik hati yang paling dalam .
lantas tersenyum dan hati berbisik mungkin inilah jalan ujian yang harus aku lalui meski hati terus menerus di bolak-balik antara pengorbanan dan cinta.......................
memang lelah.......memang cape...........memang dongkol.............
namun itu semua terasa nikmat ketika merenunginya bahkan ada rasa malu karena merasa sudah benar dan baik apa yang telah saya lakukan
hmmm..........
lantas saya berpikir ketika semua rasa bercampur aduk rasanya sayang kalau cuma bisa mengeluh..........
lebih baik saya berpikir persembahan jiwa seperti apa lagi yang akan saya berikan pada Allah demi keridhoan-Nya pada saya...................
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roojiun

Rabu, 16 Januari 2008

Kata-Kata Jihad

Kata-Kata Jihad

Khubaib bin Adi ra. berkata ketika disiksa oleh musuhnya, “Aku tidak peduli, asalkan aku terbunuh dalam keadaan Islam. Dimana saja aku dibunuh, aku akan kembali kepada Allah. Kuserahkan kepada Allah kapan saja Ia berkehendak. Setiap potongan tubuhku akan diberkatinya”.

Al-Khansa ra. berpesan kepada 4 anaknya mengantarkan mereka untuk jihad, “Wahai anak-anakku ! Kalian tidak pernah berkhianat pada ayah kalian. Demi Allah, kalian berasal dari satu keturunan. Kalianlah orang yang ada dalam hatiku. Jika kalian menuju ke medan perang, jadilah kalian pahlawan. Berperanglah ! Jangan kembali. Aku membesarkan kalian untuk hari ini”.

Abdullah bin Mubarak berkata pada saudaranya Fudail bin Iyadh yang sedang asyik ibadah di tahan suci,” Wahai ahli ibadah di dua tahan Haram, jika engkau melihat kami, niscaya engkau akan tahu bahwa engkau hanya bermain-main dalam ibadah. Barangsiapa membasahi pipinya dengan air mata. Maka, leher kami basah dengan darah”.

Minggu, 13 Januari 2008

bunglon

sedetik yang lalu aku bertemu dengan sahabatku penuh senyum dan tawa
sedetik kemudian aku bertemu dengan keluargaku dengan rasa rindu dan cinta kasih
sedetik berlalu aku bertemu cinta yang terpendam dihati
sedetik kemudian rasa beku menghampiri keadaan hatiku

lalu detik-detik pun semakin berlalu
hilangkan waktu untuk merenungi ruh dan jasad
kesempatan untuk beramal tlah berlalu sedetik yang lalu
tanpa bisa menghentikan detik yang hilang sia-sia

lalu apa yang akan terjadi sedetik yang akan datang
setelah terdiam dengan detik yang sedang dijalani
lalu kenapa harus berhenti di detik ini
tanpa sempat berpikir dengan detik yang sia-sia

maka lakukan detik ini juga
agar detik-detik yang berlalu
tak terlalu sia-sia
menertawakan detik yang akan datang

Kamis, 10 Januari 2008

Tenang..........Yan....tenang......

kata itulah yang selalu terdengar padaku dari orang sekitarku ketika aku mulai berbicara memang ketenanganlah yang belum aku kuasai
terasa ada yang berbeda aku rasakan kalau aku harus bicara ketakutanku akan tersinggungnya orang yang berbicara denganku menjadikan aku inginnya lebih banyak diam
namun sering tak tertahankan ketika harus meluapkan emosi akan adanya keganjilan yang ada disekitarku
sampai pada titik aku berpikir apa sebenarnya yang paling baik Lebih banyak diam tanpa peduli keadaan sekitarku ataukah harus bicara tanpa peduli akan perasaan orang sekitarku
Hmmmmm...................

Rabu, 09 Januari 2008

Tempat Teraman

selama ini aku mencari tempat yang aman untuk aku tempati didunia ini menjelajah hari ke hari dengan perasaan resah dimanakah tempat teraman yang ada dunia ini.....
dengan segala teriakan tersembunyi dari orang sekitarku terhimpit rasanya hati ini karena kebodohanku memahami hikmah dibalik segala pertanyaan di hidup ini
dengan segala keterbatasan ku berikanlah jawaban padaku dimanakah tempat teraman didunia ini yang bisa aku singgahi
beritahukan sahabatku.......

Senin, 07 Januari 2008

mengundang Rahmat Allah

Selayaknya kita sebagai manusia merenungi apa yang telah ditempuhnya dalam menjalani hidup ini termasuk aku yang dengan segala kesombonganku merasa sudah memenuhi kewajibanku pada Allah lalu meminta dengan paksaan pada Rabbku
dalam keseharian dalam segala tindakan aku terbiasa untuk menuntut pada Nya agar semua keinginanku dipenuhi tanpa mempedulikan keinginan Allah padaku
Sebelum aku terlelap dan semakin terbuai maka aku harus berhenti merasa cukup dan puas dengan ibadahku yang tak sebanding dengan apa yang Allah berikan padaku
Dengan segala kerendahanku dihadapanNya maka aku memohon agar Allah merahmati hidupku sehingga Rabbku mau menerimaku dalam naungan keridhaannya
maafkan aku Ya Rabbii......
Selamatkan aku jangan tinggalkan aku walau aku sering melupakanMu
Ingatkan aku....bahwa semua apa yang kutempuh dalam hidup ini adalah Rahmat Mu

dimanakah kau berada

Sobat aku belum mengerti dengan kepergianmu
mengapa kau tinggalkan perjuangan ini
aku tau kamu lelah aku tau kamu jenuh
namun aku belum tau kenapa kau tinggalkanperjuangan kita

Teman jika kau memang sedih
maka marilah kita hapus kesedihan itu bersama
jika kau ingin menangis maka marilah kita menangis
jika kamu ingin melampiaskan kekesalanmu maka aku sipa menanggungnya

temanku kembalilah sobatku mendekatlah
lepaskanlah kerinduanku pada mu
mari kita rasakan indah berjuang
dalam kehidupan ukhuwah penuh rahmat

jeritan kerinduan

Sabtu, 05 Januari 2008

Live and Die For Allah

Dalam perenungan siang malamku aku berpikir serta menghisab diri dalam ketidakberdayaan menjalani hidup dalam nuansa ambisi akan kehidupan duniaku
Tanpa aku sadari betapa semuanya menghilangkan suara hati yang terus menerus meneriakkan kata kembalikanlah semua pada Allah
Aku hanya bisa diam dan terus menerus diam merasakan bisikan Nurani yang terus menerus berteriak
sampai aku bisa menyadari dan terbangun dalam kesadaran dan keyakinan menjalani hidup dengan jalan Live and And Die For Allah