suatu waktu dalam perenungan akan ujian kesabaran yang didemonstarikan setiap melewati malam-malamku terdengar suara dari luar yang mengusik nuraniku untuk siap-siap bertindak melewati batas kemampuanku
dengan rasa diri dan hati yang terinjak-injak membuatku terdesak untuk mengucapkan sebuah kata yang menunjukkan keegoanku dan perasaan ketidak adilan yang menimpa saudara-saudaraku
dengan penuh ketidakbijaksanaan kulontarkan kata tak mau meminta maaf atas semua yang terjadi dan belum melepaskan kata yang diberikan pada sahabat-sahabatku
pertempuran sedang dimulai dengan hati yang terusik atas arogansi ketidakberdayaan yang dilimpahkan pada keikhlasan yang terukir dalam setiap hati
setiap kata keluar dari bibir yang selama ini terkunci dengan segala kekecewaan itu membuat aku terjebak dalam perenungan mengenai makna kesabaran dan teriak aku dalam diamku menangisi rasa ketidakberdayaanku
Robb.....betapa hati ini terkoyak dengan pengharapan pahala dari amal kecilku
Robb.....mulutku mulai menggerutu dan berontak
Robb.....tangan ini mulai bergerak dengan kontrol lemah dari akalku
Robb.....dengan pengharapan atas rahmatMu dan rasa takut yang kurasakan hanya padaMu
kusandarkan semua harap yang membekas di hatiku dan saudaraku
kuserahkan semua keputusan padaMu atas niat dari setiap amal-amalku yang tak bernilai bagiMu dan kulayangkan keluhanku yang aku harap hanya padaMu
sehela nafas dari jasadku akhirnya kuserahkan pada keputusan terbaik dariMu
kuakui ketidakbijaksanaanku dalam setiap ucap dan tindakku
maka sekarang aku menyerahkan diri pada Kekuasaan Mu
dengan keadilanMu akan aku jalani semua atraksi arogansi dari sekitarku
Subhanallah Wal hamdulillah Wallahu Akbar
waktu tak kompromi dengan kelalaian
Kamis, 07 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar